Leave Your Message
Produk Detoksifikasi Umum dalam Budidaya Perairan

solusi industri

Produk Detoksifikasi Umum dalam Budidaya Perairan

22-08-2024 09:14:48
Dalam budidaya perikanan, istilah “detoksifikasi” sangat terkenal: detoksifikasi setelah perubahan cuaca mendadak, penggunaan pestisida, kematian alga, kematian ikan, dan bahkan pemberian pakan berlebihan. Tapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan “toksin”?
1 (1)b14

Apa itu “Racun”? 

Secara umum, “toksin” mengacu pada faktor kualitas air berbahaya yang mempengaruhi kesehatan organisme budidaya. Ini termasuk ion logam berat, nitrogen amonia, nitrit, pH, bakteri patogen, ganggang biru-hijau, dan dinoflagellata.

Bahaya Racun pada Ikan, Udang, dan Kepiting 

Ikan, udang, dan kepiting terutama bergantung pada hati untuk detoksifikasi. Ketika akumulasi toksin melebihi kapasitas detoksifikasi hati dan pankreas, fungsinya menurun, menyebabkan organisme melemah dan rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.

Detoksifikasi yang Ditargetkan 

Tidak ada satu produk pun yang dapat menetralisir semua racun, sehingga detoksifikasi yang ditargetkan diperlukan. Berikut beberapa agen detoksifikasi yang umum:

(1)Asam Organik 

Asam organik, termasuk asam buah, asam sitrat, dan asam humat, merupakan detoksifikasi yang umum. Efektivitasnya bergantung pada kandungannya, bekerja terutama melalui khelasi dan kompleksasi gugus karboksil untuk mengurangi konsentrasi ion logam berat. Mereka juga mendorong reaksi enzimatik dalam air untuk mempercepat pemecahan fosfor organik, piretroid, dan racun alga.

Tip Kualitas:Asam organik berkualitas seringkali memiliki bau buah. Ketika dikocok, mereka menghasilkan busa, yang juga akan berbusa ketika dituangkan ke permukaan yang kasar. Busa yang lebih halus dan melimpah menunjukkan kualitas yang lebih baik.

(2)Vitamin C 

1 (2)t5x

Digunakan dalam budidaya perikanan sebagai Vitamin C biasa, Vitamin C yang dienkapsulasi, dan ester fosfat VC, Vitamin C adalah zat pereduksi kuat yang berpartisipasi dalam reaksi biokimia untuk menghilangkan radikal bebas oksidatif, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan ekskresi zat berbahaya.

Catatan:Vitamin C tidak stabil di dalam air, mudah teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat, terutama di perairan netral dan basa. Pilih jenis yang sesuai berdasarkan kondisi sebenarnya.

(3)Senyawa Kalium Monopersulfat

1 (3)v6f

Dengan potensi reduksi oksidasi yang tinggi sebesar 1,85V, senyawa kalium monopersulfat yang juga disebut dalam kalium peroksimonosulfat bertindak sebagai disinfektan dan zat desinfektan yang efektif. Ini adalah zat pengoksidasi kuat yang digunakan untuk detoksifikasi dengan mengubah sisa klorin, racun alga, fosfor organik, dan piretroid menjadi zat tidak beracun. Ini juga merupakan bakterisida kuat yang secara efektif membunuh mikroorganisme patogen, terutama vibrio.

Disinfektan pembersih yang kuat ini diformulasikan secara khusus untuk meningkatkan kualitas lingkungan perairan, memastikan kesehatan dan produktivitas optimal dalam budidaya perairan. Ini adalah pilihan utama untuk pengendalian penyakit dalam budidaya perikanan. Ini juga membantu meningkatkan oksigen dalam sistem budidaya perikanan. Bahan kimia untuk pemurnian air budidaya ini cocok untuk desinfeksi air darurat, persiapan dasar kolam ikan, dan perawatan rutin.

(4)Natrium Tiosulfat 

Natrium tiosulfat (natrium sulfit) memiliki kemampuan pengkelat yang kuat, menghilangkan logam berat dan sisa toksisitas klorin. Namun, ini tidak cocok untuk digunakan dengan asam organik dan memiliki kisaran detoksifikasi yang sempit. Gunakan dengan hati-hati untuk menghindari memburuknya kekurangan oksigen dalam kondisi air yang rapuh.

(5)Glukosa 

Glukosa meningkatkan kapasitas detoksifikasi hati, karena kemampuan detoksifikasi hati dikaitkan dengan kandungan glikogen. Ini membantu detoksifikasi dengan mengikat atau menonaktifkan racun melalui produk oksidasi atau produk sampingan metabolisme. Ini biasanya digunakan dalam keadaan darurat untuk keracunan nitrit dan pestisida.

(6)natrium humat 

Sodium humate menargetkan racun logam berat dan menyediakan elemen jejak untuk alga. Ia memiliki sifat adsorpsi, pertukaran ion, kompleksasi, dan khelasi yang kuat, dan juga memurnikan kualitas air.

(7)EDTA 

EDTA (asam etilendiaminetetraasetat) adalah khelator ion logam yang mengikat hampir semua ion logam untuk membentuk kompleks yang tidak tersedia secara hayati, sehingga mencapai detoksifikasi. Ini paling efektif bila digunakan dalam perbandingan 1:1 dengan ion logam divalen.

Pilih metode detoksifikasi dengan bijak berdasarkan kondisi aktual untuk meningkatkan efisiensi.